Sabtu, 19 November 2011

Childhood


Gambar kartun sederhana sebagai
upaya mengingatkan memory sewaktu masa kanak-kanak
seperti mainan dengan kulit jeruk Bali, dibuat sendiri
dan dipetik dari pohon di samping rumah



Masa kecil merupakan masa kenangan yang luarbiasa, menyenangkan, seharusnya setiap anak memiliki pengalaman-pengalaman yang menyenangkan sehingga pengalaman tersebut memberikan konstruksi pemikiran kedepan lebih positif. Dunia anak-anak dunia bermain, hampir semua waktu diisi dengan imajinasi bermain. Pengalaman waktu kecil menjadi pondasi pengalaman-pengalaman berikutnya, sehingga kita tumbuh dan memahami kelebihan, kekurangan, baik buruk, boleh dan tidak boleh secara bertahap, sesuai dengan perkembangan usia.

Mencoba merekonstruksi masa kanak-kanak dalam catatan visual, sembari bercerita pada ananda, ternyata menggugah anak-anakku untuk ingin bisa berkegiatan seperti itu, misalnya cerita ketika masa kecil berenang di kali; hal ini membuatnya ingin bisa berenang, lalu piara burung merpati; ia pun ingin bisa memiliki burung merpati dan dapat menjinakkannya.


Citra visual dapat digunakan untuk menggantikan inti cerita
kembangan cerita dapat diuraikan dengan bumbu-bumbu
narasi cerita yang lucu atau mencekam


Namun demikian, kini hampir setiap hari ananda jika mau tidur minta diceritain masa kecilku, teman-temannya siapa saja, kegiatannya kemana saja, permainannya apa saja... dan betapa menyenangkannya apabila ia tertawa karena kelucuan-kelucuan teman-temanku saat itu, kebahagiaan itu tercermin dari guratan wajahnya saat tidur, membawa hikmah dan kebahagiaan dalam tidurnya...



Kegiatan memancing, berenang, bahkan meneriaki burung-burung
bangau yang terbang tinggi di atas kampung kadang menjadi
kegiatan mainan di sore hari, ketika burung2 tsb pulang.

* Cerita di seputar Kauman, Banjarnegara

Rabu, 02 November 2011

Coretan Gembira

Menggambar bagi anak-anak merupakan bagian dari permainan dan kegiatan yang imajinatif. Corat-coret di tembok, lantai, meja, kursi, bahkan kadang di kolong tempat tidur jadi media tumpahan imajinasi tersebut. Gambar anak-anak kerap menggambarkan sesuatu yang naif dan jauh melampaui pemikiran orang dewasa, teknik menggambarnya pun seringkali terbalik, dan anak-anak mampu menggambarkannya. Perkembangan pengetahuan dan kejiwaan berangsur malah menumpulkan kemampuan imajinasi anak-anak tersebut, aturan-aturan estetis yang berlaku umum menyingkirkan imajinasi liar anak-anak. aturan-aturan harmoni, komposisi, skala, alur pembacaan gambar pun menjadi kisi-kisi yang memagari kreatifitas mereka.